Selasa, 25 Oktober 2011

Sistem Bunyi Fonetik Bahasa Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN
A.         Latar Belakang
Fonetik (phonetics) ialah ilmu yang menyelidiki bunyi-bunyi bahwa tanpa melihat fungsi bunyi itu sebagai pembeda makna dalam suatu bahasa (language) (cf. malmberg, 1963:1; verhaar 1997:12; Ramelan, 1982:3). Fonetik menyelidiki bunyi bahasa dari sudut tuturan atau ujaran (parole) misalnya, perbedaan bunyi vokal depan madya atas [e] dengan vokal depan madya bawah. Dalam bahasa Indonesia,karena bunyi-bunyi dalam bahasa-bahasa yang bersangkutan tidak membedakan makna,maka di selidiki dalam fonetik. Dengan kata lain fonetik adalah ilmu yang menyelidiki dan berusaha merumuskan secara teratur tentang hal ikhwal bunyi bahasa. Bagaimana cara terbentuknya; berapa frekuensinya,intensitas, timbrenya sebagai getar udara; dan bagaimana bunyi itu diterima oleh telinga.   
B.         Tujuan
v  Dapat mengetahui deskripsi tentang fonetik
v  Dapat menbedakan antara bunyi vokal dengan konsonan
v  Pembaca dapat Mendistribusikan vokal dan konsonan dalam kata dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

1.  DEFENISI FONETIK

v   Secara umum fonetik adalah ilmu yang mempelajari struktur bunyi bahasa.
v   Fonetik merupakan bidang kajian ilmu pengeahuan (science) yang menelaah bagaimana manusia menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dalam ujaran,menelaah gelombang-gelombangbunyi bahasa yang dikeluarkan, dan bagaimana alat pendengaran  manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis oleh otak manusia.(o’cannor,1982:10-11,ladeforget 1982:1).
v   Menurut clark and Yallop (1990) fonetik merupakan bidang yang berkaitan erat dengan kajian begaimana caara manusia berbahasa serta mendengar dan memproses ajaran yang diterima.
Secara umum, fonetik dapat dibagi menjadi tiga bidang kajian,yaitu fonetik fisiologis, fonetik akuistik, dan fonetik auditoris atau fonetik persepsi (Dew dan Jensen, 1977:19). 
*             Fonetik Fisiologi
Fiadalah siologi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang fungsi fisiologis manusia (Liberman, 1977:3). Foneti  fisiologi adalah bidang fonetik yang mengkaji tentang penghasilan bunyi-bunyi bahasa berdasarkan fungsi mekanisme biologis organ tubuh manusia.

*             Fonetik Akuistik
Fonetik akuistik  bertumpu pada struktur fisik bunyi-bunyi bahasa dan bagimana alat pendengaranmanusia memberikan reaksi kepada bunyi-bunyi bahasa yang diterima (Malbmberg, 1963:1). Adapun cirri utama bunyi-bunyi bahasa yang mendapatkan penekanan dalam kajian fonetik akuistik, yaitu frekuensi,tempo, dan kenyaringan.

*             Fonetik Auditoris atau Fonetik Persepsi
Fonetik Auditoris atau Fonetik Persepsi adalah kajian terhadap respons system pendengaran terhadap rangsangan gelombang bunyi yang diterima.

2.  DESKRIPSI BUNYI KONSONAN

Jika sebuah segmen ditandai oleh hambatan sempurna  terhadap udara atau hambatan yang menyebabkan gangguan local terhadap udara,segmen itulah yang disebut konsonan.
Pada pembentukan konsonan, aliran udara menemui berbagai hambatan atau penyempitan. Sifat dan tempat hambatan  atau penyempitan inilah yang banyak memberikan cirri kepada konsonan yang terjadi. Penutupan atau penyempitan dapat terjadi di mana saja menurut kemampuan alat-alat ucap kita. Untuk memberikan suatu bunyi konsonan, kita harus memperhatikan hal-hal berikut .
1.    Bagaimana posisi glotis. Jika glotis dalam keadaan terbuka, maka konsonanan itu konsonan tak bersuara . Sedangkan jika glotis itu menyempit dan pita suara bergetar, maka konsonan itu konsonan bersuara.
2.    Artikulator aktif ialah alat ucap yang secara aktif bergerak menghalangi perjalanan udara . Terutama bibir bawah dan lidah . Karena lidah dapat melakukan penghalangan yang bermacam-macam dengan bagian lidah yang berbeda-beda. Banyaknya bagian tergantung pada keperluan ketelitan pemerian. Bunyi konsonan yang menggunakan bibir bawah sebagai articulator aktif disebut konsonan labial.

3.    Arikulator pasif adalah alat ucap yang pada umumnya tidak bergerak yang disentuh atau didekati articulator aktif. Artikulator pasif yang disebut juga titik artikulasi terdiri dari bibir atas. Bibir atas , gigi atas , gusi atas , langit-langit keras , langit-langit lunak , dan dinding belakang kerongkongan .
4.    Bagaimana cara menghalagi udara . cara menghalangi udara , disebut juga cara (ber)artikulasi, adalah cara articulator aktif menghalangi udara di daerah artikulasinya .
A.   Berdasarkan Daerah Artikulasinya
1.    Bilabial adlah bunyi yang didapat dari pertemuan antara dua bibir yang bersentuhan dan megalami hambatan dalam pengucapannya. Contohnya huruf [ b ] dan [ m ].
2.    Labio-dental adalah bunyi yang terjadi karena pertemuan antara bibir bawah dengan gigi atas dan mengalami penghambatan. Contohnya huruf [ f ] dan [ v ].
3.    Apiko-dental adalah bunyi yang terjadi karena pertemuan antara ujung lidah dengan gigi. Contoh huruf [  Ɵ ] dan [ ð ].
4.    Lamino-arveolar adalah bunyi yang terjadi karena pertemuannya antara daun lidah dengan gusi. Contoh [ s ], [ z ], [ t ], [ d ].
5.    Medio-palatal adalah  bunyi yang terjadi karena pertemuannya anttara tengah lidah dengan langit-langit keras. Contoh [ c ],[ j ], [ y ], [ ʒ ], [ ῆ ],[ ʃ ].
6.    Dorso-velar  adalah bunyi yang terjadi karena pertemua antara pangkal lidah dengan langit-langit keras. Contoh huruf [ k ], [ g ], [ ŋ ].
7.    Uvular  adalah  bu nyi  yang terjadi karena dihambat oleh uvular itu sendiri. Contoh huruf [ x ].
8.    Apiko-palatal adalah bunyi yang terjadi karena pertemuannya antara ujung lidah dengan langit-langit keras. Contoh [ ŧ ].
9.    Faringaladalah bunyi bahasa yang terjadi karena adanya udara yang masuk ke rongga kerongkongan . Contoh [ h ].
10. Hamzahadalah bunyi yang terjadi karena udara yang masuk ke rongga tenggorokan dan terhambat di glotis . Contoh [ ? ].
                       
Cara-cara artikulasi
1.    Konsonan hambat ( stop ), adalah cara menghalangi udara pada daerah artikulasi. Contoh [ p ], [ b ], [ t ], [ d ], [ k ], [ g ].
2.    Konsonan geser ( frikatif ), adalah cara menggesekkan udara yang keluardari paru-paru. Contoh [ f ], [ v ], [ s ], [ z ],       [ x ], [ h ].
3.    Konsonan –likuida ( lateral), adalah cara menaikkan lidah ke langit-langit sehingga udara terpaksa diaduk dan dikeluarkan melalui kedua sisi lidah. Contoh [ l ].
4.    Konsonan getar ( trill ), adalah cara menjauhkan dan mendekatkan lidah ke alveolum secara cepat dan berulang-ulang. Contoh [ r ].
5.    Konsonan sengau ( nasal), adalah dari rongga hidung. Contoh [ m ], [ n ].
6.    Semi vokal, adalah konsonan belum membentuk konsonan murni. Contoh [ w ], [ y ].

Penamaan bunyi kosonan :
Konsonan diberi nama dengan menyebutkan secara berurut cara berartikulasi, articulator aktif dan daerah artikulasi, dan keadaan glotis. Dibawah ini diberikan beberapa contoh:
                     
T    adalah konsonan letupan lamin
o-alveolar tak bersuara
D   adalah konsonan letupan lamino-alveolar  bersuara
G   adalah konsonan letupan dorso-velar bersuara
S    adalah konsonan geseran lamino-alveolar tak bersuara
M  adalah konsonan sengauan abio-labial bersuara atau sengauan bilabial   bersuara.

3.  DESKRIPSI BUNYI VOKAL
Vokal adalahbunyi bahasa yang dihasilkan tanpa penutupan atau penyempitan diatas glotis. Bunyi vokal berbeda-beda menurut bentuk rongga di atas glotis yang dilalui  udara pada saat pengucapan vokal-vokal itu. kebanyakan vokal dibuat dengan menutup jalan udara melalui hidung.
Bentuk rongga terutama dipengaruhi oleh posisi lidah dan bentuk bibir. Lidah yang lincah itu dapat bererak ke atas, ke belakang, ke bawah, dan ke atas. Bibir dapat membulat atau memipih.
Pembentukan vokal
1.    Tinggi rendahnya vokal
·         Vokal tinggi, misalnya : [ i, u ]
·         Vokal tengah, misalnya : [ e, Ԑ, ә, o ]
·         Vokal rendah, misalnya : [ a, ɑ ].
2.    Bagian lidah yang bergerak
v  Vokal depan, adalah vokal oleh gerakan turun naiknya lidah, misalnya [ i, e, Ԑ, a ]
v  Vokal tengah, adalah vokal oleh gerakan peranan lidah, misalnya [ ә ]
v  Vokal belakang, adalah vokal oleh gerakan peranan turun naiknya, misalnya [ u, o, ɑ
                                                                                                                                    
        PENANAMAN VOKAL
Vokal biberi nama dengan menyebutkan faktor maju mundurnya lidah, faktor naik   turunnya lidah, dan faktor bentuk bibir. Misalnya,
i adalah vokal depan tinggi (atau atas) tak bulat
u adalah vokal belakang tinggi (atau atas) bulat
e adalah vokal depan tengah tak bulat
            ә  adalah vokal pusat tengah tak bulat
a  adalah vokal depan rendah (atau bawwah) tak bulat
ą adalah vokal pusat rendah (atau bawah) tak bulat


4.  Diagram Vokal dan Konsonan

A.  Diagram Vokal

                                    Depan                       pusat                       belakang


Tinggi

               I                    

                 u

U


Tengah
 e 
  
               Ԑ
          Ә
               O

               Ͻ   


Rendah
   æ


               a                 
                    A
            

                    ɑ
          

               ɒ

B.  Diagram Konsonan

        Artikulator dan daerah artikulasi



Cara berartikulasi
BILABIAL
LABIO-DENTAL
APIKO-DENTAL
LAMINO-ALVEOLAR
MEDIO-PALATAL
DORSO-VELAR
FARINGAL
GLOTAL
LETUPAN/STOP
P b


t d

k g

?
GESERAN/FARINGAL

f v
 Ɵ
s z
ʃ ʒ
x
h

PADUAN




c j



SENGAUAN
M


n
Ñ
ŋ


GETARAN



r




SAMPINGAN



l




HAMPIRAN
w



y








5.  DISTRIBUSI KONSONAN DAN VOKAL

A.  DISTRIBUSI KONSONAN
NO
FONETIK
POSISI
AWAL
TENGAH
AKHIR

1



2



3



4



5



6



7



8




9



10



11



12



13



14



15



16



17




18



20



21



22


23


24



26



27

b



c



d



f



g



h



j



k




l



m



n



p



q



r



s



t



v




w



x



y



z


ŋ





ʃ



x
Bunga
Bingkai
Batik

Cuek
Cantik
Centil

Dalam
Damai
Diam

Focus
Fitnah
Fakir

Gaya
Gawat
Gurau

Hias
Halus
Hasrat

Jalan
Jiwa
Janji

Kalung
Kelam
Kembar


Lilin
Lihat
Lenyap

Minum
Maju
Main

Nista
Novel
Netral

Pandai
Politik
Pising

Qur’an
Qalbu
Qadar

Racun
Rindu
Risau

Santai
Susah
Sedih

Tolong
Tuli
Topeng

Variable
Visi
Video


Wanita
Warga
Wasit

Xenon



Yang
Yaitu
Yakin

Zat
Ziarah
Zebra

Ŋarai


ῆaman
ῆaring


ʃarat


xusus




Sebagai
Abadi
Abdi

Kecap
Kencur
kurcaci

adil
andai
kedipm

kaligrafi
kafir
diftong

kagum
kaget
dagu

lahir
leher
mahal

manja
puji
kejam

jika
kan
sakit


nalar
malas
malu

kamus
kampong
jamur

panas
santun
senang

apa
apel
april





Arsi
Seram
Siram

Kasih
Kusam
Hasil

Setia
Kata
Serta

Larva




Awan
Awal
Hawa





Ayam
Ayat
Ayung

Lazim
Lezat


Saŋar
Seŋau

suῆi
taῆa


muʃawarah


maxluk
Sebab
Biadab
Kitab

-
-
-

Ahad
Abad
Jasad

Maaf
Insaf
Daif

Dialog
Dialeg
Monolog

Labuh
Murah
Jauh





Naik
Namak
Besok


Kabel
Mual
Ikal

Garam
Gandum
Alam

Kanan
Kapan
Akan

Atap
Hadap
Lancip





Lahir
Lancer
Leher

Asas
Bilas
Kias

Taat
Ketat
Kuat


















Juz



Sayaŋ
pisaŋ









B.  DISTRIBUSI VOKAL

NO
FONETIK
POSISI
AWAL
TENGAH
AKHIR
1
a
Awal
Asap
Akal

sama
pilar
sapu

Busa
Rasa
baja
2
i
Ikan
Isap
Indah
Air
Antik
Pisah
Sapi
Kali
mari
3
u

Ujar
Ulang
ukir

Kusam
Tunduk
Jurang
Kayu
Sapu
ratu
4
o
Olah
Ombak
Orang
Lobak
Rotan
Sorot
Rasio
Radio
toko
5
e
Enak
Eja
Ember
Kaset
Gesek
Karet

6
ә
Әlang
Әmas
Әntah


Sәlam
Kәlam
Jәda





BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

ü Fonetik adalah bidang kajian ilmu pengetahuan (science) yang menelaah bagaimana manusia menghasilkan bunyi-bunyi bahasa dalam ujaran , menelaah gelombang-gelombang bunyi bahasa yang dikeluarkan , dan bagaimana alat pendengaran manusia menerima bunyi-bunyi bahasa untuk dianalisis oleh otak manusia.
ü Secara umum fonetik dapat dibagi menjadi tiga bidang kajian yaitu , fonetik fisiologis, fonetik akustik, dan fonetik auditoris.
ü Vokal adalahbunyi bahasa yang dihasilkan tanpa penutupan atau penyempitan diatas glotis.
ü Jika sebuah segmen ditandai oleh hambatan sempurna  terhadap udara atau hambatan yang menyebabkan gangguan local terhadap udara,segmen itulah yang disebut konsonan.



DAFTAR PUSTAKA
           Kencono, Djoko, 1982: Dasar-dasar Linguistik Umum